Minggu, 16 Oktober 2011

membuat jaringan WAN dengan packet tracer5.1


Informasi:
  • Router Bakauheni memiliki IP untuk FastEthernet 192.168.1.1/24, dan IP untuk Serial 2/0(terhubung ke Router Kalianda) 10.10.1.1/8
  • Router Kalianda memiliki IP untuk FastEthernet 192.168.2.1/24, dan IP untuk Serial 2/0(terhubung ke Router Bakauheni) 10.10.2.2/8, dan IP untuk Serial 3/0(terhubung ke Router Sidomulyo) 15.15.1.1/8
  • Router Sidomulyo memiliki IP untuk FastEthernet 192.168.3.1/24 dan IP untuk Serial 3/0(terhubung ke Router Kalianda) 15.15.2.2/8
  • Untuk Setiap PC memiliki IP Kelas C sesuai dengan network yang ada di router(192.168.xxx.xxx) dengan Subnet Mask default(Kelas C 24Bit)
Catatan:Router diatas menggunakan Router Cisco, yang tentunya dengan perintah CISCO IOS
Now, Ini script untuk memberikan IP pada port FastEthernet(dari console router)


router>enable

router#configure terminal
router(config)#interface FastEthernet 0/0 (0/0 merupakan nomor identitas FastEthernet, kalau di Linux, eth0,eth1,dst…)
router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0 (format: IP Addresssubnet mask)
router(config-if)#no shutdown (perintah ini untuk membuat aktif Interface)
Lakukan yang sama untuk interface FastEthernet pada router yang lain, tentunya dengan IP yang berbeda, and untuk perintah input IP pada interface serial, script-nya hampir sama, hanya ada beberapa penambahan perintah.


router>enable
router#configure terminal
router(config)#interface Serial 2/0 (3/0 merupakan nomor identitas untuk serial)
router(config-if)#ip address 10.10.1.1 255.0.0.0 (format: IP Addresssubnet mask)
router(config-if)#clock rate 56000 (untuk memberikan bandwith pada interface ini, 56000bps)

router(config-if)#no shutdown (perintah ini untuk membuat aktif Interface)
Oke, pasang IP yang ada di semua interface serial pada ketiga router, Untuk interface serial ini, bisa menggunakan kabel/media DCE atau DTE.
Setelah semuanya selesai, beri IP untuk tiap PC yang terhubung langsung ke Router, dan jangan lupa untuk isi kolom gatewaynya dengan IP router-nya. Jangan lupa untuk test ping.
Now, It’s time to play with RIP. Berbeda dengan Static Routing, RIP tidak perlu menjelaskan ke router(seperti Network Destination, Subnet Mask, Gateway) dan juga tidak perlu mengisi informasi static routing untuk tiap router. RIP hanya perlu mengisikan network tujuan. Di Router Cisco, perintah untuk memasukkan alamat network berada setelah menu configure(Remember, Menu di Cisco IOS itu hierarki).
Ok, Pada kasus ini, Informasi routing dipasang pada router Kalianda, untuk router Kalianda, pasang konfigurasi RIP seperti berikut:


router>enable
router#configure terminal
router(config)#router rip
router(config)#network 192.168.1.0
router(config)#network 192.168.2.0
router(config)#network 192.168.3.0
router(config)#network 10.0.0.0
router(config)#network 15.0.0.0
Sedangkan untuk router Bakauheni cukup beri informasi ke network 10.0.0.0 dan router Sidomulyo ke network 15.0.0.0, Mengapa? kedua router tersebut(Bakauheni dan Kalianda) cukup mengirim informasi ke Router Kalianda, biarkan router Kalianda yang mengatur semuanya.
Terakhir, coba test ping dan traceroute ke network yang berbeda… Kalau reply atau ada
jawaban. Berarti It Works!!! :)

Test Ping dari Network 192.168.1.0
Test Traceroute dari Network 192.168.3.0

sumber: blogmarza.blogspot.com
via e-mail : marza@teacher.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar